Novel: Fate (Orizuka)

ketika membaca sinopsis novel ini disini dan juga disini. gue langsung tertarik banget sama novel ini.
FATE dalam bahasa korea yang artinya adalah nasib. Katanya sih nggak cuma judulnya aja yang mengandung unsur korea, tapi novel ini juga mengambil latar belakang budaya korea dan ada beberapa percakapan sarat dengan istilah korea. Tapi jangan khawatir, katanya di halaman belakang dan footer ditiap halaman telah disediakan kamus mini. Jadi kita bisa sekaligus belajar percakapan bahasa Korea deh.
gimana? tertarik?? gue sih tertarik bangettttttt! pengen baca novelnya beneran!
yuk yuk yuk dibaca sinopsisnya dulu!!


Jang Min Ho seorang jurnalistik dari penerbitan di kota New York harus pulang ke Indonesia setelah mendapat kabar bahwa ayahnya yang seorang pengusaha sukses di Indonesia itu meninggal akibat kanker paru-paru. Di distrik Dongdaemun, Seoul, Jang Min Hwan juga mendapat telepon yang sama. Mereka, kakak beradik diharapkan datang ke Indonesia untuk menghadiri pemakaman serta pembacaan surat wasiat Jang Dae Gwan, sang ayah.

Jang Min Ho anak sah dari istri sah yang mewarisi semua sifat baik ayahnya mulai dari cara berpikir, kepandaian, kebijaksanaan dan sebagainya. Tetapi Jang Min Hwan? Selain DNA, ia tak punya kesamaan apapun dengan ayah dan kakaknya. "Gampang saja hyeong bilang begitu. Hyeong mewarisi sifat-sifat abeoji, sedangkan aku?
Aku nyaris dianggap supirmu kalau namaku tidak bermarga Jang." begitu Min Hwan pernah berkata.

Min Ho hidup berkecukupan di rumahnya yang besar sebagai anak sah di Indonesia. Min Hwan tinggal di rumah kecil bersama ibunya yang berprofesi sebagai pelacur dan susah payah membuka toko dengan kedua sahabatnya di Dongdaemun, Seoul. Status sosial mereka berbeda, tapi mereka diberi hak yang sama untuk mendapat warisan ayahnya. Ya, untuk terakhir kalinya, ayahnya berusaha menyatukan mereka berdua kembali dalam surat wasiatnya. Dengan iming-iming harta warisan, mereka diharapkan tinggal bersama sebagai syaratnya. Dan tugas Dena, anak gadis pelayan yang juga teman masa kecil mereka, untuk membuat mereka kembali bersatu.

Namun Min Hwan yang 15 tahun lalu terusir dari rumah keluarga Jang masih menyimpan sakit hati dan sulit memaafkan keluarga Jang. Tidak mudah baginya untuk membuka diri seperti dulu saat mereka masih kecil. "Aku ini apa? Bola ping pong? Kalian mengambilku, lalu membuangku, sekarang mengambilku lagi?" keluh Min Hwan. Tapi Min Ho tahu pada detik Min Hwan memanggilnya 'hyeong' (panggilan kepada kakak laki-laki dari laki-laki yang lebih muda) hatinya tak bisa lebih bangga lagi, itu fakta bahwa ia memang menyayangi adiknya, dan bagaimanapun ia harus membuat Min Hwan percaya lagi padanya. Terlepas siapa ibu mereka atau apapun status mereka sekarang. Min Hwan adalah adiknya, keluarganya. Dan seperti kata ayah mereka, tak ada ikatan yang lebih erat daripada ikatan keluarga.
Dena berusaha sekuatnya agar kakak beradik tersebut memiliki hubungan baik. Dan itu berhasil! Tak lama setelah akurnya Min Ho dan Min Hwan, Anto datang kembali untuk membaca kelanjutan surat wasiat dari Alm. Dae Gwan. Ternyata, kelanjutan surat tersebut dibaca setelah setelah Min Ho dan Min Hwan dapat akur satu sama lain.

Pasal lanjutan yang dibaca Anto adalah, "Min Ho dan Min Hwan harus kuliah S1 dibidang bisnis jika mereka ingin mendapat warisan perusahaan ternama milik Alm. Dae Gwan." Mendengar itu, Min Ho enggan sekali menurutinya tapi mau tak mau, ia harus melakukannya. begitu pula dengan Min Hwan! Ternyata, Anto hanya membacakan satu pasal saja .........

Hari-hari awal perkuliahan Min Ho dan Min Hwan cukup melelahkan. Min Ho yang sebenarnya sudah lulus S2 harus mengulang S1 lagi demi warisan tersebut. Sedangkan, Min Hwan yang belum lancar berbahasa Indonesia harus belajar mati-matian agar tak dicibir oleh teman-temannya.

Hubungan Min Ho, Min Hwan, Dena, dan semua anggota keluarga Jang semakin hari semakin membaik. Mereka semakin erat satu sama lain. Tapi, dikala mereka telah mampu menjadi satu kesatuan keluarga yang utuh dan harmonis, masalah datang menimpa Min Hwan.

Suatu hari, Min Hwan tak sengaja masuk ke dalam ruang kerja Alm. Dae Gwan. Ia melihat rak buku yang cukup besar dan penuh dengan buku-buku tentang ekonomi bisnis. Min Hwan mengambil sebuah buku. Didalam buku tersebut, terdapat sebuah tombol dan ketika Min Hwan memencetnya, rak buku didepannya langsung maju kedepan dan dibelakang rak buku tersebut, Min Hwan dapat menemukan sebuah brankas.

Ketika Min Hwan mencoba membuka brankas tersebut dengan password tanggal lahirnya. Ternyata, brankas tersebut terbuka! Disana, ia melihat tumpukan-tumpukan surat. Min Hwan membcanya. Ia menangis...... Kebohongan besar telah terungkapa! Selama ini, ia telah mencoba sekuat baja untuk tegar . Tapi, baja yang dibangunnya akhirnya runtuh juga.

Min Hwan keluar dari ruang tersebut. Ia langsung membereskan barang-barangnya dan memutuskan untuk kembali ke Korea dengan alasan mencari kebenaran dari ibunya. Dena yang melihat kepergian Min Hwan bingung harus berbuat apa. Tapi untungnya, papa Dena yang juga kepala pelayan dirumah itu ------ "Gatot" langsung menelepon pengacara Anto untuk menyelidiki masalah ini.

Selidik punya selidik, ternyata .... dari surat-surat di brankas tersebut, dapat disimpulkan bahwa Min Hwan benar-benar tak punya hubungan darah dengan keluarga Jang. Ia terlahir dari rahim seorang pelacur dengan ayah yang bekerja di perusahaan Jang tapi dipecat! Karena dipecat dan ayah kandung Min Hwan merasa tak bisa menghidupi keluarganya dan ia bunuh diri! Ibu Min Hwan yang saat itu sedang mengandung Min Hwan 8 bulan bingung! Akhirnya, ia meminta pertanggungjawaban pada Dae Gwan. Dan jadilah Min Hwan masuk kedalam anggota keluarga Jang.

Di Korea, Min Hwan marah besar pada ibunya! Ibunya beralasan ia melakukan seperti itu karena ingin anaknya mendapat kehidupan yang layak, pendidikan yang layak, dan yang lainnya.

Ternyata, fakta sebenarnya masih belum terungkap. Gatot yang sudah bekerja selama berpuluh-puluh tahun di rumah keluarga Jang tak pernah mendengar kalau majikannya Alm. Dae Gwan memecat karyawannya.

Ternyata, ayah biologis Min Hwan memang bukan karyawan Alm. Dae Gwan. Ia adalah klien Ibu Min Hwan. Ketika Ibu Min Hwan meminta pertanggungjawaban, ia acuh tak acuh dan menghilang. Ketika Ibu Min Hwan menaiki kapal pesiar, disitulah ia bertemu dengan Dae Gwan. Ia menyadari Dae Gwan adalah sosok yang baik hati. Oleh karena itu, Ibu Min Hwan mengarang cerita sedemikian rupa agar Min Hwan dianggap sebagai anggota Keluarga Jang.
Semua fakta telah terbongkar! Min Ho dan Dena memutuskan untuk pergi ke Korea demi menjemput Min Hwan agar mau kembali ke Indonesia. Sesampainya disana, Min Hwan mengusir Min Ho dan Dena. Ia benar-benar tak mau melihat muka mereka. Akhirnya, Min Ho dan Dena pergi dari hadapan Min Hwan dan kembali ke hotel.
Ketika dijalan, Dena memutuskan untuk kembali ke Min Hwan untuk berbicara berdua dengannya. Setelah berbicara panjang lebar, Min Hwan berjanji akan kembali ke Indonesia jika ia sudah siap.
Keesokan harinya, Dena dan Min Ho pergi ke rumah Min Hwan. Sesampainya disana, mereka mendengar keributan dari dalam dan terpaksa langsung masuk tanpa izin. Keributan semakin menjadi-jadi ketika Min Hwan menyadari ada makhluk asing dari Indonesia tiba-tiba datang. Dena, Min Ho, Min Hwan, dan ibunya terlibat keributan yang cukup besar tapi akhirnya Min Hwan dan ibunya bersujud didepan Min Ho karena telah merasa bersalah.
Setelah kejadian tersebut, Min Hwan langsung lari keluar rumah untuk mencari soju sebanyak-banyaknya dan meminumnya. Ia minum soju sampai matanya merah dan pingsan! Untunglah, ada Min Ho dan Dena disampingnya dan mereka langsung membawa Min Hwan ke hotel.
Semua telah terungkap! Min Ho dan Min Hwan telah bisa menerima nasib mereka masing-masing. Mereka juga telah akur kembali seperti semula. Walaupun Min Ho mewarisi sifat Alm. Dae Gwan sepenuhnya namun ia ingin Min Hwan yang mewarisi posisi Alm. Dae Gwan. Min Hwan cukup kaget mendengarnya namun akhirnya Min Ho mengatakan alasannya bahwa ia mewarisi penyakit kanker Alm. Dae Gwan.
Mendengar hal tersebut, Min Hwan dan Dena langsung tersentak! Dena marah! kenapa Min Ho tak pernah bercerita soal itu. Min Ho beralasan ia tak ingin membuat orang disekelilingnya sedih karena apa yang dialaminya.
Akhirnya, Min Hwan menyanggupi untuk menggantikan posisi Alm. Dae Gwan. Dan ia juga menjalin hubungan dengan Dena. Sedangkan Min Ho juga bahagia karena ia juga mencintai Nicole yang telah sedikit membantunya untuk berhenti merokok yang menyebabkannya terkena kanker. Nasib. Fate. Ketetapan Tuhan. Sesuatu yang tidak bisa diubah dengan tangan manusia. 

0 komentar: